Ruang dan Waktu Dalam Perjalanan Hidup Manusia

 on 21 December 2013  

Al Qur'an mempunyai konsentrasi tinggi terhadap persoalan waktu, mengingat manusia tidak bisa mengelak dari waktu, kemanapun pergi waktu selalu menyertai, kelak waktu juga ikut bersaksi atas perbuatan manusia, salah satu bukti bahwa Al Qur'an 'perhatian' kepada waktu dibuktikan dengan adanya beberapa Surat di dalam Al Quran yang di awali dengan sumpah demi waktu, seperti demi waktu ashar, demi malam, demi waktu subuh, demi waktu dhuha dan sejenisnya.

Hal itu mestinya menjadi bahan renungan sebagai hamba Allah yang dikarunia kesempurnaan akal seperti manusia, bahwa hidup ini berpacu dengan waktu, Sahabat Ali ra bahkan mengatakan:"waktu adalah pedang", pedang sebagai alat untuk membunuh termasuk membunuh sang empunya sendiri jika tidak pandai memanfaatkannya. Sebaliknya bila mampu me-manage dengan baik maka dengan alat pedang membuka peluang menjadi jalan menuju kebajikan (bc: syahid). Yang terpenting dalam memanfaatkan waktu adalah untuk meraih prestasi amal baik dan menciptakan prasasti dari perbuatan yang bisa dikenang oleh orang lain sepanjang masa.
Disamping waktu, manusia juga tidak bisa melepaskan dirinya dari ruang, tak perduli sispappun, entah rakyat jelata atau pejabat kaya, presiden atau pengamen, anggota DPR atau tukang ember, pemikir atau tukang parkir, baik kalangan mentri atau tukang patri semua tak bisa melepaskan didinya dari ruang dan waktu.

Ruang keabadian adalah Akhirat semua akan berlabuh di 'sana' kekal selama-lamanya, oleh karena semua tujuan adalah ke arah sana, maka sebagai seorang muslim harus menata orientasi hidup tidak sekedar bermewah-mewahan di dunia, tetapi yang terpenting adalah membuat orientasi jangka panjang yang bersifat abadi dimana ruang dan waktu nya bersifat kekal yakni akhirat,

Saat ini pula tanpa harus menunggu besok atau lusa untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan dosa, sebagaimana firman Allah: "Dan perbuatan dosa tinggalkanlah” (QS Al Muddatstsir: 5). Senada dengan tulisan ini silahkan di baca Renungan tahun baru hijriyah




J-Theme