Prinsip Dasar Keluarga Bahagia

 on 27 December 2012  

prinsip keluarga bahagia paling tidak memiliki dasar pijakan,

Pertama, dalam keluarga ada rasa cinta, perasaan ini sengaja dibangun secara bersama-sama, dinikmati bersama & terus dijaga untuk dinanti berseminya. Cinta biasanya didasarkan pada sesuatu untuk dicintai sedangkan sayang atas dasar kasih yang tulus dalam hati. Cinta lebih berorientasi fisik, cinta kepada kecantikan, harta, postur tubuhnya & lain sebagainya, tetapi kasih sayang lebih berorientasi psikis, ia  di dalam hati tidak nampak kasat mata. Cinta lebih condong & berdekatan dengan makna mawaddah sedangkan kasih sayang lebih dekat dibahasakan dengan rahmah. lihat penjelasannya pada postingan keluarga sakinah dalam blog ceramah singkat ini

Kedua, prinsip keluarga bahagia atas dasar hubungan keluarga yang baik antara sumai-isteri atas dsar saling membutuhkan tidak saling menginginkan. perkawinan atas dasar kebutuhan akan mencipta pada kelanggengan sedangkan perkawinan yang di dasarkan atas nama keinginan, suatu saat akan membosankan, ketikan tidak lagi ada keinginan maka bubar, hancur lebur berkeping-keping. Dalam QS. Al Baqarah: 187). istri adalah berfungsi sebagai pakaian, disamping menutup, juga melindungi & perhiasan. MEnutup darisegala bentuk kekuarangan, melindungi terjaganya kehormatan & keturunan serta menjadi perhiasan di dunia & menjadi aset dimasa depan di hadapan Alah swt.

Ketiga, sang isteri memahami bahwa ia adalah hiasan bagi suaminya. Banyak wanita tidak menyadari bahwa wanita shalihah adalah pilar keluarga sakinah , sehingga menjatuhkan dirinya ke dalam jurang kenistaan dengan memperbanyak tuntutan terhadap suami sehingga istri tidak lagi dibanggakan sebagai perhiasan, tetapi sebagai batu sandungn & alasan untuk melakukan tindak korupsi demi memenuhi tuntutan penghidupan mewah kepada isteri.

Keempat, Sebaliknya suami memahami tanggung jawabnya, Bagi suami, hendaknya isteri dijadikan sebagai perhiasan, menciderai & mengotori dengan ucapan atau perbuatan terhadap isteri sama halnya degnan mengotori perhiasannya sendiri. tak jarang kita saksikan KDRT (kekerasan dalam Rumah Tangga) disebabkan seorang suami merasa memiliki suprioritas dibanding pasangan lawan jenisnya. Isteri terkadang tidak mengatakan tetapi isyarat & kelembutan hatinya telah diakui oleh dunia psikologis manapun, bawah seorang isteri lebih perasa, terkadang tidak berkata-kata tetapi cukup meneteskan air mata adalah mewakili isi hatinya. karena itu lah jadilah suami yang memahami psikis isterinya, jangan semena-mena apalagi memaksa. karena itu dalam postingan keluarga bahagia, telah saya sampaikan menikahi isteri hendaknya karena kebutuhan bukan semata-mata karena keinginan hubungan seksual semata.

Kelima, rizki yang halal, berulang kali sering saya sampaikan dalam beberapa ceramah singkat, bahwa rizki itu bagaikan bahan bakar dalam analogi kendaraan bermotor, jika bahan bakarnya tercampuri oleh zat lain yang tidak senyawa dengan bensin, maka laju kendaraan akan mengalami masalah bahkan mungkin mesinnya akan rusak, begitu juga dengan keluarga. Keluarga laksana bahtera mengarungi lautan kehidupan, dibutuhkan bahan bakar murni & mesin yang bagus, bensinnya adalah rizki sedangkan mesinnya adalah fisik kita. Mesin bagus tidak cukup tapi juga harus diimbangi dengan bahan bakar murni, fisik sehat tidak cukup harus diimbangi dengan rizki yang halal lagi berkah, supaya menghasilkan aktifitas yang berkah pula

Tanda kebahagiaan menurut hadits Nabi ada empat: pasangan yang baik, anak sholeh/shalehah, pegaulan dengan orang shalih, serta rizki di daerahnya sendiri. ciri paling terakhir bisa juga diterjemahkan rizki yang dekat, bagaimanapun kerja didaerahnya sendiri itu lebih menenanagkan ketimbang bekerja di daerah asing apalagi bekerja di negeri orang lain. Hal ini disampaikan bukan semata-mata ingin menyudutkan para TKI tetapi ingin memberikan pencerahan bahwa selama tidak terjepit kebutuhan yang mendesak carilah & bekalilah keturunan kita dengan kreatifitas atau skill kerja memadahi.



J-Theme