Membincang Harta Pada Tempatnya

 on 24 January 2011  

Dimanapun kita berada tetap saja yang namanya duit adalah bahasan nomor wahid, apapun profesi yang digelutinya, intinya uang itu penting untuk segala, mayoritas disekeliling kita mengukur keberhasilan kita itu dengan uang.

Tetapi perlu di ingat bahwa setiap datangnya uang akan membawa dua hal penting, pertama membawa penyakit dan sifat pelit. Kedua sifat tersebut secara filosofis selalu menempel pada harta benda termasuk uang. Oleh sebab itu langkah untuk menghalanginya adalah menafkahkan sebagian harta untuk mensucikan keberadaan harta itu sendiri. Dan langkah kedua memaksakan diri untuk terbiasa mengeluarkan sebagian harta ini kepada orang lain.

Langkah tersebut tidak lain adalah simetris dengan tuntutan zakat sesuai dengan fungsi dan tujuannya, fungsi zakat menurut agama adalah untuk mensucikan harta dari segala penyakit seperti iri hati, kikir, dengki dan lain sebagaianya dan juga secara lahiriah bertujuan untuk memberikan sumbangsih keberadaan kita yang notabene-nya orang ber-harta untuk menunjukkan kepeduliaannya terhadap masyarakat sekitar.

Meskipun penting kita harus membatasi diri untuk tidak membicarakannya di sembarang tempat. Lihat saja Allah menyimpan makanan itu dalam keadaan tertutup di dalam perut, bahkan kantong kulit yang membautinya pun harus di tutup. Orang yang tidak menutup perutnya baik secara lahiriyah maupun secara filosofis akan di anggap oleh orang yang terhina.

Salah dan benarnya tulisan ini mohon dikoreksi, tulisan ini sengaja untuk dikonsumsi sendiri, tetapi akan sangat berterimakasih jika ada pembaca yang mau berkomentar untuk sekedar memberikan masukan.



J-Theme